حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ ثَابِتٍ الْمَرْوَزِيُّ حَدَّثَنِي عَلِيُّ بْنُ حُسَيْنٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ يَزِيدَ النَّحْوِيِّ عَنْ عِكْرِمَةَ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ { لَا يَسْتَأْذِنُكَ الَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ } الْآيَةَ نَسَخَتْهَا الَّتِي فِي النُّورِ { إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ آمَنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ } إِلَى قَوْلِهِ { غَفُورٌ رَحِيمٌ } : سنن أبي داوود {٢٣٩٠}
Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Muhammad bin Tsabit Al Marwazi, telah menceritakan kepadaku Ali bin Husain, dari ayahnya, dari Yazid An Nahwi, dari Ikrimah, dari Ibnu Abbas, ia berkata: {Orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, tidak akan meminta izin…} (At Taubah: 44) ayat tersebut digantikan oleh yang ada dalam Surat An Nur yang berbunyi: {Sesungguhnya yang sebenar-benar orang mukmin ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya} hingga: {Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.} (An Nur: 62) { Sunan Abu Daud 2390 }