حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ مَنْصُورٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ وَهْبٍ حَدَّثَنِي أَبُو هَانِئٍ عَنْ عَمْرِو بْنِ مَالِكٍ عَنْ فَضَالَةَ بْنِ عُبَيْدٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ كُلُّ الْمَيِّتِ يُخْتَمُ عَلَى عَمَلِهِ إِلَّا الْمُرَابِطَ فَإِنَّهُ يَنْمُو لَهُ عَمَلُهُ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ وَيُؤَمَّنُ مِنْ فَتَّانِ الْقَبْرِ : سنن أبي داوود {٢١٣٩}
Telah menceritakan kepada kami Sa’id bin Manshur, Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Wahb, telah menceritakan kepadaku Abu Hani` dari ‘Amr bin Malik, dari Fadhalah bin ‘Ubaid, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Setiap orang yang meninggal ditutup amalannya kecuali orang yang berjaga-jaga dalam peperangan, sesungguhnya amalannya akan berkembang hingga hari Kiamat, dan diberi keamanan dari fitnah kubur.” { Sunan Abu Daud 2139 }